Friday 10 December 2010

Apa yang membuat telinga kita berdenging ??

Telinga kita seharusnya menangkap suara dari luar, bukan membuatnya. Tetapi kadang-kadang, bahkan di ruangan yang sunyi senyap, kita mendengar bunyi-bunyi yang sepertinya datang dari dalam
kepala kita.

Kadang-kadang bunyinya mirip radio yang berada di gelombang yang salah antara stasiun-melengking tinggi. Pada kesempatan lain, gemerisik atau dengungan yang tetap. Seseorang wanitamuda berkata,bunyinya mirip "sepasukan prajurit sedang berbaris di dalam kepalaku."

Semua ini mnggambarkan tinnitus (apa yang kita sebut telinga berdenging).Sering kali dengingan itudimulai setelah mendengar suara yang sangat keras, seperti ada yang bertepuk tangan di dekat telingamu, atau letusan petasan. Telingamu mungkin juga berdenging setelah keluar dari arena konser rock atau setelah satu mendengarkan dengan headphone. Jenis dengingan seperti ini biasanya hilang etelah tidur semalam. Tetapi suara keras, terutama jika terus berulang selama sekian waktu, dapat merusak telinga secara permanen, membuatmu kehilangan sebagian pendengaran.

Apa yang menimbulkan bunyi dalam kesunyia.? Jika kamu dapat melihat ke dalam telingamu, kamu akan melihat selaput yang gendang telinga, membentang di terowongan yang menuju ke dalam. Getaran dari udara mengenai gendang telinga, mebuatnya juga bergetar.

Di balik gendang telinga terdapat bilik bertulang yang dilengkapi tiga tulang kecil yang dapat bergerak,  disebut tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi, sesuai dengan bentuknya. Tulang-tulang ini menangkap getaran dari gendang telinga dan mulai bergerak-gerak cepat.

Lebih dalam lagi di telinga terdapat bilik yang penuh cairan yang panjangnya satu inchi lebih sedikit, disebut cochlea atau rumah siput.Getaran dari tulang-tulang bergerak menimbulkan gelombang di dalam cairan, seperti gelombang di lautan. Mirip rumput laut di bawah air, ribuan sel rambut berayun ayun di cairan yang bergerak bolak-balik.

Sel-sel rambut ini mutlak diperlukan bagi pendengaran kita. Dengan suatu cara, gelombang yang lewat sel-sel rambut memicu impuls listrik, yang bergerak sepanjang saraf auditori (saraf pendengaran) ke otak. Otak menterjemahkan sinyal listrik ini menjadi bunyi, musik dan suara, pukulan palu, dan kicau burung.

Sel-sel rambut dapat terluka oleh bunyi keras, atau akibat pukulan di kepala. Bisa memar, kusut, atau lepas dan rontok dari akarnya, mengurangi atau menghancurkan kemampuan mereka untuk mengirim impuls listrik melalui saraf pendengaran.


Tetapi sebagian sel-sel rambut dapat terluka sedemikian sehingga terus mengirimkan semburan listrik ke saraf pendengaran, bahkan ketika mereka tidak bisa lagi menanggapi dengan baik bunyi dari luar. Akibatnya, sel-sel rambut ini terus menyala. Ketika otak menerima sinyalnya, otak menerjemahkannya sebagai bunyi. Jadilah kita mendengar "denging", bahkan di ruangan sunyi.

Bunyi yang keras dan cedera kepala bukan satu-satunya penyebab. Pada penyakit telinga yang umum, otosclerosis, terjadi pertumbuhan abnormal tulang di sekitar telinga dalam, yang menghambat tulang sanggurdibergrak dengan baik, dan secara drastismengurangi pendengaran sekaligus meningkatkan "dengingan". Pilek dan flu dapat menyebabkan pembengkakan di telinga, membuat sel-sel rambut menderita. Tekanan darah tinggi dapat menciutkan pembuluh darah, dan kolesterol dapat menyumbatnya, membuat lebih sedikit darah bernutrisi yang dapat lewat ke sel-sel rambut yang kelaparan.

Aspirin sering kali menyebabkan tinnitus selama satu atau dua hari setelah makan. Stimulan seperti kafein dan nikotin juga dapat memicu sel-sel rambut untuk beraksi tanpa guna. Dan jika kamu menelan sejumlah besar pil kina, itu juga dapat menyebabkan tinnitus, merusak telinga saat bertumpuk di sana.

Bahkan sangat banyak hal yang menyebabkan tinnitus sampai paling sedikit setengah dari ktasesekali pernah mendengar bunyi-bunyi aneh di telinga. Cobalah menghindari apa yang sepertinya memicu hal itu padamu. Dan terutama, lindungi telingamu dan pendegaranmu dari bunyi-bunyian yg keras.







Sumber :
Einstein Aja Ingin Tahu !
Karangan Kathy Wollard

By Randy Lá Patriá Loupatty with 1 comment

1 comments:

Post a Comment

Leave Comments Here.